Allahu Akbar Allahu
Akbar Allahu Akbar laa ilaahaillah wallaahu Akbar Allahu Akbar
walillaahilhamd
Halo selamat malam
yang lagi takbiran! Yang cuma ngedengerin, yang lagi maen kembang api, yang
lagi nonton tipi, yang sibuk sms minta maaf ke orang-orang, yang lagi keliling
kota nakol-nakolin bedug.. ataupun yang cuma lagi on depan laptop. Di kamar. Sendirian.
(ngomongin diri sendiri hahaha)
Pokoknya… Selamat
malam semuaaaaa!!!!! muslimin dan muslimat (^o^)/*
Malam ini adalah
malam yang sangat indah nan dirindukan oleh banyak umat muslim. Mengapa dirindukan?
Tentunya karena ini merupakan malam dimana seluruh alam semesta beserta isinya
berkumandang “Allahu Akbar! Allahu Akbar!!” yang artinya hari kemenangan akan
segera tiba. Ya, Idul Fitri :’’)
Tak terasa ya.. Kini
kita akan menginjak tahun 1434 H. Banyak masa yang telah kita lalui. Pahit,
manis, asin, asam, sampai pada rasa yang tak terdefinisikan oleh kata.
*ngomongapa hoho
Menurut writer sih, seharusnya malam ini kita jadikan malam untuk merenung, intropeksi diri, dan perbanyak ibadah.. bukan malah hura-hura karena merasa ibadah kita telah cukup di hari-hari Ramadhan kemarin. Salah tuh… Ya lebih baik sekarang writer do’ain (eh kita semua berdoa ya) semoga kita bisa menjadi insan yang lebih baik lagi dan selalu ada dalam lindungan-Nya. Aamiin
Ngomong-ngomong
tentang Idul Fitri nih, atau yang sering kita sebut “lebaran”. Pasti identik
sama yang namanya ucapan selamat dan mohon maaf. Tapi biasanya itu minta maaf
cuma satu hari pas lebaran doing, udahnya sih jutek-jutekan lagi, saling
ngomongin lagi. Iya gak? :p (hahaha becanda, naudzubillah ya)
Nah, disini writer
mau sedikit berbagi tentang ucapan-ucapan yang seringkali kita gak nyadar
kesalahannya tapi udah jadi tradisi. Hoho
Mulai dari kata “Minal
‘Aidin Wal Faizin” yang penulisannya salah..
1. Minal ‘Aidin wal
Faizin = Penulisan yang benar
2. Minal Aidin wal
Faizin = Juga benar berdasar ejaan Indonesia
3. Minal Aidzin wal Faidzin = Salah, karena penulisan “dz” berarti huruf
“dzal” dalam abjad arab
4. Minal Aizin wal Faizin = Salah, karena pada kata “Aizin” seharusnya
memakai huruf “dal” atau dilambangkan huruf “d” bukan “z”
5. Minal Aidin wal Faidin = Juga salah, karena penulisan kata “Faidin”,
seharusnya memakai huruf “za” atau dilambangkan dengan huruf “z” bukan “dz”
atau “d”
Terus, seringkali orang-orang mengatakan
A: Minal Aidin Wal Faizin yaa ;)
B: iya, Minal Aidin
Wal Faizin juga yaa ;)
Nah loh, emang minal
aidin wal faizin artinya apa? Itu seolah-olah seperti…
A: Mohon maaf lahir
batin ya ;)
B: Iya, mohon maaf
lahir batin juga ya ;)
Jreng-jreng… padahal
ini jelas-jelas beda. Beda arti. Ckck.
Writer sedikit kupas
yaa arti dari kata “Minal ‘Aidin Wal Faizin” itu sendiri. Dikutip dari berbagai
sumber ;) heheh
Para
sahabat Nabi bila bertemu saat hari raya Islam akan mengucapkan “Taqobalallahu
minna wa minkum”, yang artinya “Semoga Allah menerima amalan kami dan kamu”.
Sedangkan kalimat “minal aidin wal faizin” tidak ada di kamus bahasa Arab
kecuali kata perkata, kalimat ini hanya dipahami oleh orang Indonesia sebagai
ucapan lebaran, yang arti sebenarnya adalah “termasuk orang yang kembali dan
menang”.
Bila ingin menggunakan frasa “minal aidin wal faizin”, kita bisa
gunakan kalimat lengkap “taqobbalallahu minna wa minkum wa ja’alanallahu minal
aidin wal faizin” yang artinya “semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang
telah aku dan kalian lakukan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk
(orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”. Atau
juga kalimat “taqobbalallahu minna wa minkum siyamana wa siyakum” yang artinya
“semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan,
puasaku dan puasamu”.
Nah… gitu deh para
sobat sekalian ^^ jika kita telah mengetahui yang lebih benar, tidak ada
salahnya untuk memperbaiki tradisi yang kurang benar, bukan?
Wallahualam. Writer pun
masih belajar dan belum tentu benar. Tapi semoga sedikitnya bisa bermanfaat ^^
aamiin
Tetapi sebenarnya,
rasa ingin saling memaafkan datangnya dari hati. Kata-kata yang keluar dari mulut
itu hanya mewakili saja. Right? :p
Tidak ada salahnya
untuk meminta maaf duluan. Mau ada salah atau tidak, tidak ada ruginya untuk
kita saling memaafkan. Karena Allah swt pun berfirman:
خُذِ
ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَٰهِلِينَ
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang
ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS. Al A’raf :
199)
Jadi, terakhir dari
writer nih…
Taqobbalallahu minna wa minkum wa ja’alanallahu
minal aidin wal faizin. Aamiin o:)
No comments:
Post a Comment